Yeeay, tantangan baru lagi di LBT dan kali ini menurut saya benar-benar menantang temannya. Bika Ambon, saya sudah sering mendengar namanya berseliweran di banyak grup dan buku-buku resep. Tetapi belum tertarik membuatnya, selain karena belum ada waktunya melihat resep dan prosesnya pasti lama. Jumlah telur yang mesti banyak, wah udah minder duluan dong.
Tapiii berhubung jadi tema di LBT, saya tertantang untuk membuatnya. Sayanya saja nih yang kebanyakan tapi, melihat teman-teman sudah banyak yang membuat dan hasilnya bagus. Saya maju mundur cantik deh mau buat. Sampai akhirnya kepentok ide buat bikin camilan menyediakan pak tukang yang sedang merenivasi rumah. Saya tekadkan membuatnya. Browsing resep-resep bika ambon yang sekiranya mudah dan ekonomis hihihi.
Jatuhlah pilihan saya pada resep di sajian sedap. Saya pilih bika ambon coklat, next time pengen bikin yang klasik sih. Belagu, baru pertama bikin pakai varian lain, mestinya kan yang klasik dulu :P Berikut resepnya saya tulis ulang.
Bika Ambon Coklat
Bahan biang :
75 gram tepung terigu protein rendah
1 bungkus ragi instan
90 ml air dingin
1 bungkus ragi instan
90 ml air dingin
Bahan :
225 ml santan dari 1 butir kelapa
250 gram gula pasir
1/2 sendok teh garam
100 gram tepung kanji
55 gram tepung ketan
15 gram cokelat bubuk
1/2 sendok teh soda kue
5 butir telur (saya pakai 1 kuning telur dan 4 butir telur utuh)
25 gram wijen sangrai untuk taburan
Cara membuat:
- Aduk rata terigu dan ragi. Tuang air sedikit – sedikit sambil diaduk rata. Diamkan 15 menit.
- Rebus santan, gula pasir, dan garam sambil diaduk sampai mendidih. Biarkan hangat.
- Ayak tepung kanji, tepung ketan, cokelat bubuk, dan soda kue. Masukkan biang. Uleni rata.
- Tambahkan telur satu per satu sambil dimixer dengan speed sedang ( resep asli dikeplok-keplok 20 menit.)
- Tuang rebusan santan hangat sedikit-sedikit sambil dimixer lagi ( resep asli dikeplok-keplok 20 menit.) Diamkan 3 jam.
- Panaskan cetakan lumpur (resep asli pakai cetakan poffertjes yang dioles sedikit margarin.)
- Tuang adonan. Biarkan sampai mengembang dan berbusa. Kecilkan api. Tabur wijen sangrai. Biarkan sampai 3/4 matang. Tutup cetakan. Biarkan sampai matang.
Menunggu prosesnya itu bikin deg-deg ser. Apalagi pas masih jadi adonan, saya bolak-balik nengok, kok gak mengembang, gimana nih? jadi gak ya? Sudah kebayang bantat apa gak? Pokoknya gak tenang deh. Tetapi begitu matang dan gak sabar menunggu dingin buat motong dan melihat hasilnya.
Dan taraaa.....berhasil saudara-saudara, seratnya bagus menurut saya yang baru pertama bikin hihihi. Tengah malam girang bukan main deh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar