Bismillahirohmanirohim..
Berapa lama saya gak bikin cemilan khusus buat keluarga ya?
Paling seringnya sih bikin untuk pesanan orang lain. Nah tempo hari belanja
bahan baku untuk urusan menu, saya tertarik untuk mengambil labu parang. Kalau
dalam bahasa Jawa lebih dikenal dengan nama Waluh. Sebelum saya serius belajar
memasak atau membuat kue, bisa dibilang saya tidak menyukai buah ini. Entah,
kenapa awal memakan rasanya aneh di lidah saya.
Akan tetapi seiring waktu, bagaimana mulanya saya jadi
menyukai buah ini. Bila diolah menjadi kolak, teksturnya lembut dimulut. Sarat
akan zat karbohidrat. Masih seperti biasanya, kalau membeli sesuatu belum
sempat terpikirkan akan dibikin atau dimasak apa. Setelah dipikir-pikir,
akhirnya saa coba bikin muffin. Aneh ya mendengarnya? Secara selama ini yang
saya tahu labu kuning atau parang biasa dibuat campuran kolak, bikin donat
maupun ada yang dikukus begitu saja bisa dimakan.
Jadilah ini eksperimen pertama saya bikin muffin dari labu
parang. Entah bagaimana rasanya, yang penting mencobanya dulu. Berikut resep
sederhananya.
Muffin Labu Parang
Resep by : Ivonie
Bahan :
300 gr tepung terigu protein sedang
1 sdm baking powder
150 gr gula pasir
250 gr labu parang kukus, haluskan
50 gr mentega
2 btr telur
1 sdt garam
200 ml susu cair
50 gr chocochips
50 gr chocochips
Cara membuat :
1.
Ayak tepung terigu dan baking powder dalam
wadah, tambahkan gula pasir aduk rata, sisihkan.
2.
Masukkan labu parang kukus dan mentega, aduk
hingga berbutir.
3.
Kocok lepas telur dan garam, tuang susu cair
sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga rata.
4.
Tuang dalam campuran tadi ke dalam campuran tepung, aduk rata.
5.
Tuang dalam cetakan muffin pendek dan lebar,
alasi dengan cup kertas. Taburi chocochips di atasnya.
6.
Panggang dengan api bawah suhu 190 C selama 30
menit hingga matang.
Hasilnya? Beneran enak. Tapi lucunya pas saya bawa ke
pertemuan menjenguk baby teman. Saya menyuruh mereka untuk menebaknya. Apa coba
tebakan mereka? Ada yang mnyebutnya seperti muffin tape hehe. Padahal labu
parangnya tidak saya haluskan sampai lembut, jadi masih ada gumpalan kecil
labunya. Tetapi lain halnya pendapat
saya, masih berasa labunya. Lain lidah lain pula penafsirannya ya.
Terpenting buat saya, anak dan suami suka. Anak balita teman
yang belum setahun pun suka waktu mencicipinya, mungkin karena penasaran kali
yah hehehe.
labu sama mentega nyampurnya pakai tangan ato mixer mbak?
BalasHapusPakai spatula atau sendok kayu aja mbak Eni :)
HapusAh iya, makasih ya, nanti saya edit lagi petunjuknya.
Waduh, Von.. tampilannya wes nggarai luwe.. Keliatan banget kalo teksturnya lembut dan pastinya yummiiiiii...
BalasHapusSukses bikin anak temenku yg blm setahun menikmati ini mbak :D
HapusAku yang ga suka waluh jadi suka deh karena diolah jadi kue yang enak :P
BalasHapusAlhamdulillah, horee apalagi ntar kalau dibikin donat yak :D
Hapuslabu parang itu labu apa ya mba? sepertinya mudah, tapi ima pernah bikin kok bantat ya? *_*
BalasHapus