Mengubah Maindset Mengenai TemuLawak

Semenjak kecil saya sudah antipati dengan yang namanya rempah Temulawak. Bagaimana tidak dalam bayangan masa kecil saya itu tanaman rasanya pahit, baunya gak enak. Jadi kalau saya disodorin minuman jamu temu lawak bakalan tutup mulut. Rupanya hal tersebut terbawa hingga dewasa. Minuman apa yang paling gak saya suka? Jawaban nomor satu jelas aja jamu.

Bahkan kalau disuruh minum jamu temulawak akan banyak drama menyertainya. Minum sambil meremlah, tutup hidung biar gak bau aromanya hingga adegan minum sambil nangis. Kalau gak diminum ada mata orang tua yang mengawasi sambil melotot hahaha.

Pengetahuan saya yang minim sewaktu kecil tentu saja bikin gak doyan sama minuman temu lawak. Selain itu saya tahunya sejenis temulawak itu kan buat jamu ataupun bumbu dapur. Padahal tanaman temulawak itu memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Pantesan aja orang zaman dulu banyak yang sehat dan berumur lama karena rutin minum ramuan temulawak kali ya salah satu kuncinya.

Kalau dulu minum ramuan temulawak buat anak-anak, biasanya agar anak tersebut nafsu makannya lebih baik. Ternyata gak cuma sebatas itu lho manfaat temulawak. Seperti yang saya sampaikan di awal, temulawak memiliki manfaat yang banyak. Dijamin kalau tahu, pasti bakal mempertimbangkan untuk mengambil manfaatnya. Secara temulawak merupakan tanam herbal yang memiliki bentuk akar dan rimpang.

Kandungan dalam temulawak yang terkenal yaitu curcuma yang berkhasiat meningkatkan nasfu makan. Selain itu dalam temulawak juga mengandung zat-zat minyak atsiri dan minyak lemak. Makanya gak salah kalau temulawak bisa untuk pengobatan penyakit liver, asam lambung hingga asam urat.

Duh, ngomongin soal penyakit liver saya kan jadi takut. Secara banyak penyakit yang muncul bukan dengan tiba-tiba, bukan pula sekedar turunan melainkan pola makan dan pola hidup yang gak sehat. Jujur saya pola makan saya kadang masih berantakan dan cenderung kurang sehat. Gimana gak, saya paling gak kuat sama godaan gorengan. Atau kalau lagi jalan-jalan lebih suka memilih makanan cepat saji. Padahal nih, menu makan model begitu kalau terlalu sering dikonsumsi bisa menjadi tubuh kelebihan lemak atau obesitas. Salah satu penyebab penyakit liver yak arena obesitas.

Kalau sudah tahu resikonya pola makan yang gak sehat, mustinya diimbangi dengan minimal minum suplemen atau minuman yang bisa mengurangi resiko penyakit tersebut ya. Nyatanya saya tetap gak doyan tuh minum minuman yang berbahan temulawak hehehe. Sampai akhirnya saya kenalan dengan Herbadrink. Herbadrink itu sejenis minuman jamu namun beda dengan jamu yang pernah saya minum. Jenisnya pun beragam, mulai dari Herbadrink Lidah Buaya, Herbadrink Sarijahe, Herbadrink Sari  TemuLawak, Herbadrink Kunir Asam dan lain sebagainya.

Herbadrink Sari Temulawak ini diracik dengan resep tradisional, menggunakan bahan alami pilihan dan diproses dengan teknologi modern. Makanya kebaikan alaminya tetap terjaga dan berkhasiat. Mindset saya tentang minuman sari temulawak pun seketika berubah. Lha gimana pas minum Herbadrink Sari TemuLawak rasanya tuh enak dan segar banget kok. Gak ada kesan pahit maupun bau gak sedap seperti pemikiran saya waktu kecil.

Semenjak itulah Herbadrink Sari TemuLawak jadi andalan minuman untuk menjaga kesehatan keluarga saya, terutama untuk membantu memelihara kesehatan hati. Rupanya gak Cuma saya aja yang doyan minum, anak-anak pas nyicip pun suka. Duh, kebahagian tersendiri bagi saya karena gak perlu lagi bujuk-bujuk mereka buat minum. Apalagi Herbadrink Sari temuLawak ini juga bisa membantu memperbaiki nafsu makan. Pas bangetlah buat anak-anak kalau lagi rewel urusan makannya, tinggal tak seduhin Herbadrink Sari TemuLawak. Kalau saya lihat di keterangan kemasan sih, gak ada pantangan yang artinya bisa dikonsumsi segala umur ya.

Selain khasiatnya, proses menikmatinya pun gampaang, mau diseduh pakai air dingin atau panas bisa banget dan gak meninggalkan endapan asal diaduk dengan benar ya. Teman-teman pun bisa mencoba dan membuktikan ya. Semoga sedikit pengalaman saya tentang temulawak ini bermanfaat. Barangkali ada yang punya pemikiran sama dengan saya kalau temulawak itu pahit? Boleh sharing dikolom komentar ya.