Rabu, 05 Februari 2014

Rondo Royal # Challenge YKMK 1



Sudah tahu pengumuman tantangannya sejak awal, namun sayang belum kesampaian untuk membuat. Sedangkan Januari sudah berakhir, jadi saya kira sudah kelewat deadline. Tiba-tiba kemarin lihat postingan teman Lina, ternyata belum berakhir. Asyik…asyik masih punya kesempatan.

Awalnya sudah punya ide mau bikin untup-untup, bahan dan cara bikinnya pun mudah. Eh giliran sampai sini berubah haluan gegara ada tukang tape singkong lewat. Langsung ide muncul dan minta tolong ponakan untuk membelikan. Murah meriah dapat banyak pula hehehe
Rondo royal. Yup, nama makanan tradisionalnya tape goreng. Kalau di daerah Jawa Timur sering disebut begitu, entah darimana muasal diberi nama begitu. Sempat berpikir keras, darimana royalnya? Hihihi
Akan tetapi makanan ini banyak disukai baik anak-anak maupun orang dewasa. Legitnya tape beradu dengan gula merah di dalamnya. Kali ini saya pakai adonanya bu Liliek S Sundoko dalam bukunya Kue Basah Nusantara. Berikut resepnya yang sudah saya modif…#tetep :D


Rondo Royal
Bahan :
400 gr tape singkong
1 butir telur
30 gr gula pasir
½ sdt vanili bubuk
½ sdt garam
100 ml air suam-suam kuku
100 gr tepung beras
50 gr tepung terigu
100 gr gula merah, sisir
Minyak untuk menggoreng

Cara Membuat:
1.      Campur telur, gula, vanili bubuk dan garam menjadi satu. Kocok dengan garpu hingga tercampur rata. Tuang air sedikit-sedikit.
2.      Masukkan tepung beras secara bergantian dengan tepung terigu sedikit demi sedikit hingga adonan menjadi licin dan tidak berbutir. Diamkan selama 15 menit.
3.      Belah bagian tengah tape, isi dengan gula merah lalu rapatkan lagi. Lakukan hingga tape habis.
4.      Celupkan tape ke dalam adonan tepung, goreng dengan api sedanf hingga berwarna kuning kecoklatan. Angkat, tiriskan.
5.      Sajikan.


Alhamdulillah enaaak, bisa jadi teman santai sambil minum teh atau kopi :)

2 komentar:

  1. Oalahhhh tape goreng namanya rondo royal toh....
    Rondo royal ini mungkin dulu hanya diperuntukkan sebagai makanan bagi kaum bangkawan non pribumi, makanya dinamakan rondo royal.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Barangkali sejarahnya begitu kali ya mbak, soalnya aku juga gak begitu paham kenapa dinamakan rondo royal xixixi. padahal bahasa Indonesianya cukup tape goreng :D

      Hapus